Bogor kota hujan, begitu lah namanya. Suasana yang dingin menyelimuti kota bogor disaat pagi dan sore hari. Bogor adalah daerah kedua yang sering aku jelajahi, ya kota setelah kota depok dimana aku tinggal. Daerah dimana tempat wisata yang cukup terkenal, ya benar KEBUN RAYA BOGOR dengan ISTANAnya.
Oya aku disini bukan cerita bagaimana daerah bogor tapi hanya belajar menulis perjalanan yang aku jalani, ya seperti laporan perjalanan gitu deh :) Aku kebogor dalam minggu ini sudah 2 kali gak terasa setiap kali kebogor ada pelajaran hidup yang aku dapatkan. Mungkin sederhana tapi jika sedikit dicerna oleh ku maka begitu banyak rasa syukur yang mesti dilantunkan kepada Allah. Puji syukur yang tidak boleh putus, di dalam surat ar rahman pun sebuah firman allah yang selalu di ulang-ulang "nikmat manakah yang engkau dustai?". Berat terasa tapi jika dijadikan kebiasan menjadi sebuah hal yang mudah "mungkin kan?" sperti pantun minang yang berbunyi "Lanca Kaji Dek Basabuik, Pasa Jalan Dek Baturuik (klu mau terjemahannya tanya orang padang ya!)" :)
Seorang anak kecil di sebuah perapatan lampu merah kota bogor, dengan kondisi anak yang menggunakan 2 tongkat sebagai penyangga kakinya. Dengan pakaian sedikit lusuh plus muka yang penuh iba. Sungguh miris ketika melihat anak kecil itu jika dibandingkan dengan pernikahan anak Presiden RI (boleh donk sedikit membandingkan). Tapi cerita ini masih berlanjut...
Anak tadi mendatangi angkot yang aku tumpangi, rasa iba ada tapi pikiran ane selalu membantah "gak usah dikasih itu hanya anak-anak yang dimanfaatkan oleh orang yang berakhlaq buruk" alhasil aku tidak memberinya, tapi alhamdulillah di dalam angkot tersebut ada ibu-ibu yang memberi uang lembaran kepada anak itu, dengan senyum manis anak itu berterima kasih...
Menunggu traffic light berwarna hijau aku perhatikan terus anak itu, sambil berfikir apakah salah pikiran ku ini? Setelah meninggalkan angkot yang aku tumpangi, anak itu berjalan ke kendaraan yang berada di belakang angkot. Terlihat penumpang mobil bagus (pemiliknya mungkin) melambaikan tangan ke anak itu dengan memberikan uang lembaran....
Pikiran ku berkata benarkan ... Benarkan anak itu dimanfaatkan oleh orang. Setelah anak itu menerima uang dari kendaraan pribadi/ bagus itu, anak td dipanggil oleh seorang perempuan muda. entah apa yang dia ucapkan ke anak tersebut, tapi anak tersebut membuat jari tangannya menandakan tiga, apa dapat tiga ribu atau tiga puluh ribu dan sepertinya anak itu dipanggilnya.
Dia mendekati perempuan muda itu, tapi perempuan muda itu dengan malunya memberikan arahan untuk bertemu di suatu tempat dekat taman tersebut. Lampu traffic light pun berwarna hijau....
Mudah-mudahan apa yang aku pikirkan tidak selalu benar, sehingga membuat diri ini menjadi kikir untuk bersedekah. Jika itu pun benar mudah-mudah diri ini dapat mengambil pelajaran yang dipertontonkan oleh Sutradara Agung kepada ku... "Jangan tinggalkan keturunanmu dalam keadaan lemah (afwan jika salah tulis)"..
Siapa yang salah dalam hal ini...?
Maaf, tulisan singkat ini belum terlalu bagus untuk sebuah kisah yang penuh ibroh tapi mudah-mudahan ada ibroh-nya walau sedikit...
0 komentar:
Post a Comment
Catatan :
-. Harap berkomentar sesuai dengan judul bacaan
-. Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan
-. Dilarang keras berkata kotor atau pornografi
Selamat berkomentar...!!!