"Membangun team kebaikan" |
Dakwah adalah amanah dari Allah SWT kepada kita hambanya yang beriman. Ia menetapkan kita sebagai khalifah dimuka bumi. Tugasnya tidaklah mudah tetapi balasannya pun tidaklah main-main. Allah SWT menjanjikan surga yang di dalamnya penuh dengan kenikmatan.
Ikhwah wa akhwati fillah, tidak bisa tidak, semua aktivitas seorang da’I dalam kehidupannya harus tercelup / tershibgoh dalam nuasa ihsan dan itqon dalam amalnya.
Bersegera untuk melaksanakan amalan yang diharapkan tumbuhnya sikap ma’iyatullah atau kebersamaan dengan Allah SWT. Bersegera dalam melaksanakan kebaikan, tugas dan kewajiban adalah ciri dari sikap tanggung jawab kita. Bersegera yang dimaksudkan adalah untuk menghindari kerugian dan penyesalan.
Bersegera bukan berarti tergesa-gesa, serampangan, asal kerja tetapi tetap menuntut adanya prosedur dan tata cara yang baik, ihsan (2:111-112) dan itqonul amal, “sesungguhnya Allah SWT mencintai salah seorang diantara kalian, apabila mengerjakan suatu pekerjaan hendaklah dilakukan secara itqon (profesional)”, serta membuahkan hasil natijah yang konkret. Setiap muslim senantiasa dituntut berbuat ihsan dalam segala sesuatu. Rasulullah bersabda “sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan berbuat ihsan atas segala sesuatu”. Dengan dasar Ikhlasun Niyat wa Showab sehingga muroqobatullah dan ma’iyatullah mempengaruhi kualitas amalnya. Bekerja dengan rapi, berminhaj tertata, terprogram dengan baik. Paling tidak ada tiga prinsip amal menjadi itqon dan ihsan;
- Jiddiyah, bersungguh-sungguh atau serius dalam bekerja
- Istimroriyyah, terus menerus/consistent. Bertanya Aisyah ra. “Amalam apa yang paling disukai Allah Ta’ala, rasul menjawab; amalan yang paling kekal (terus menerus) walaupun sedikit. (HR. Bukhori).
- Ruhul Bazali wa Tadhiyah, semangat berkorban yang senantiasa bergelora dalam dada.
Tidak ada kata malas, susah, lemah dan takut dalam beramal, kita berlindung dari rasa malas, kesusahan, kelemahan dan ketakutan / khawatir dengan beramaldengan do’a yang sering kita panjatkan “Allahumma innii a’udzubika, imal hammi wal hazan, wa a’uudzubika minal ‚ajzi al kasal, wa auudzubika minal jubni wa bukhli, wa auudzubika min gholabti-daini wa qohrir-rijaal“, “Yaa Allah, aku berlindung kepadamu dari rasa gelisah dan sedih, dari kelemahan dan kemalasan dan sifat pengecut dan bakhil dan dari tekanan hutang dan kesewenang-wenangan orang“.
By; Budi Setia
Bacaan saat ikut Asosiasi Pelajar Islam Sumatera Barat 2004
0 komentar:
Post a Comment
Catatan :
-. Harap berkomentar sesuai dengan judul bacaan
-. Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan
-. Dilarang keras berkata kotor atau pornografi
Selamat berkomentar...!!!